Manfaatkan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk Masyarakat Indonesia
1. Pendahuluan
Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) merupakan program yang diinisiasi oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia, terutama mereka yang berpenghasilan rendah (MBR), dalam memiliki akses terhadap perumahan yang layak dan terjangkau.
2. Usulan Iuran Tapera yang Sukarela
Menteri PKP Maruarar Sirait mengusulkan agar iuran Tapera bersifat sukarela. Hal ini dikarenakan jika iuran tersebut dibuat wajib, maka harus ada keuntungan yang jelas bagi para penabung. Saat ini, pemanfaatan Tapera hanya dirasakan oleh MBR, sedangkan masyarakat di luar golongan tersebut hanya akan mendapatkan hasil pemupukan tabungan saja.
2.1 Skema Pemanfaatan untuk Penabung Mulia
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, sedang menggodok skema pemanfaatan Tapera bagi penabung mulia. Salah satu skema yang diusulkan adalah kredit limit. Dengan skema ini, semua penabung bisa mengambil manfaat dengan skema kredit limit, termasuk untuk renovasi rumah atau kepemilikan rumah dengan bunga yang terjangkau.
2.2 Benefit untuk Penabung Mulia
Heru juga mengusulkan agar penabung mulia bisa mendapatkan benefit yang serupa dengan MBR namun dengan bunga yang sedikit lebih tinggi. Para peserta Tapera yang termasuk MBR saat ini bisa mendapatkan benefit berupa kredit bangun rumah, KPR, hingga renovasi rumah dengan bunga 5%. Heru masih mengkaji apakah penabung mulia bisa mendapatkan benefit serupa dengan bunga yang lebih tinggi dari MBR namun masih lebih rendah dari bunga bank komersial.
3. Pengembangan Pemanfaatan Tapera
Beberapa negara seperti China, Filipina, dan Meksiko memiliki skema tabungan rakyat serupa dengan Tapera. Di negara-negara tersebut, rakyatnya wajib menabung dan semua penabung mendapatkan benefit yang serupa. Namun, pemanfaatannya tetap diberikan prioritas kepada MBR.
3.1 Perluasan Manfaat untuk Semua Segmen
Heru menekankan pentingnya perluasan manfaat Tapera untuk semua segmen masyarakat, bukan hanya MBR. Hal ini dapat dilakukan dengan mengutamakan MBR namun memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk mengambil manfaat dengan skema yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Tantangan dalam Implementasi Tapera
Implementasi Tapera masih dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama terkait dengan aturan yang mengatur pemanfaatan dana Tapera. Saat ini, benefit untuk penabung mulia hanya berupa hasil pemupukan tabungan. Hal ini menyebabkan perlunya revisi terhadap UU Nomor 4 tahun 2016 tentang Tapera untuk memperluas manfaatnya.
4.1 Pemupukan Tabungan Peserta Tapera
Heru menyebutkan bahwa hasil pemupukan tabungan peserta Tapera saat ini sekitar 3% per tahun. Namun, jumlah ini masih dianggap kecil dan perlu diperbesar untuk memberikan keuntungan yang lebih signifikan bagi para penabung.
5. Kesimpulan
Dengan adanya usulan perluasan pemanfaatan Tapera bagi penabung mulia, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia. Melalui skema kredit limit dan benefit yang sesuai dengan kebutuhan, Tapera dapat menjadi instrumen yang efektif dalam membantu masyarakat memiliki akses terhadap perumahan yang layak dan terjangkau.
Sumber:
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2023/10/03/ilustrasi-menabung_169.jpeg?w=360&q=90
